Colonia (2015)
– Pencarian putus asa seorang wanita muda untuk pacarnya yang diculik membawanya ke Colonia Dignidad yang terkenal, sekte yang tidak pernah diloloskan oleh siapa pun. ULASAN – Film ini bercerita tentang dua warga negara Jerman yang berada di Chili di bawah kediktatoran Pinochet. Mereka dikurung di kamp sekte agama, dan dianiaya, dianiaya, dan disiksa. Ceritanya sangat menarik, membuat saya terpaku pada layar dari awal sampai akhir! Saya memuji keberanian Lena untuk pergi ke kamp hanya untuk melihat pacarnya, meski bisa juga dikatakan bahwa itu adalah hal paling konyol untuk dilakukan. Ini menunjukkan bahwa cinta itu buta, dan keputusan rasional diselimuti oleh cinta. Kondisi di kamp sangat buruk, diperparah oleh kepala sekolah jahat yang secara keliru menggunakan agama untuk mengontrol dan melecehkan orang. Ada satu adegan yang samar-samar mengisyaratkan pelecehan seksual, tetapi sangat samar sehingga saya ragu sampai kata-katanya muncul di akhir film. Endingnya super intens. Saya mendapati diri saya meraih kursi saya, mencondongkan tubuh ke depan dan hanya berharap semuanya akan beres. Keputusasaan karakter ditransmisikan melalui layar kepada saya, dan saya hanya berharap dengan tulus bahwa mereka akan berhasil. Saya tidak mengharapkan petualangan yang begitu intens. Saya menikmati menonton 'Colonial' secara menyeluruh.